Pelatihan Agroindustri SMPIT Al Haraki di BPVP Bandung Barat
Sebanyak 124 siswa SMPIT Al Haraki Depok mengikuti pelatihan agroindustri di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat pada 18 September 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pendayagunaan Fasilitas Latihan Kerja (PFLK) yang bertujuan mengenalkan dunia keterampilan kepada siswa sejak dini. Dengan didampingi para guru, siswa belajar langsung di lingkungan pelatihan yang dirancang untuk mendekatkan mereka pada praktik nyata di bidang pertanian dan pengolahan hasil.
Selama pelatihan, siswa diperkenalkan pada berbagai keterampilan agroindustri yang aplikatif dan menyenangkan. Mereka mencoba beternak kelinci dan domba, mempelajari teknik hidroponik, serta membuat produk olahan seperti nugget dan kopi. Kegiatan ini tidak hanya memberi wawasan baru, tetapi juga membangun rasa ingin tahu dan semangat belajar. Karena dilakukan secara langsung, siswa lebih mudah memahami proses kerja dan manfaat dari setiap kegiatan yang mereka ikuti.
Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara BPVP Bandung Barat dan SMPIT Al Haraki yang memiliki visi serupa dalam membentuk generasi muda yang produktif dan peduli terhadap sektor pertanian. Dengan pendekatan edukatif yang menyenangkan, siswa diajak mengenal potensi besar dari dunia agroindustri. Harapannya, kegiatan ini mampu menumbuhkan minat mereka terhadap pertanian dan membuka peluang untuk menjadi petani muda yang inovatif di masa depan.
Selain aspek keterampilan, kegiatan ini juga memperkuat nilai sosial seperti kerja sama, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap lingkungan. Siswa belajar tidak hanya dari instruktur, tetapi juga dari pengalaman bersama teman-teman mereka. Dengan begitu, pelatihan ini menjadi ruang belajar yang holistik, menggabungkan pengetahuan teknis dan pembentukan karakter.
Antusiasme Siswa Terlihat Sejak Awal Kegiatan
Sejak pagi, para siswa sudah menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka datang dengan semangat dan rasa ingin tahu yang besar. Suasana pelatihan terasa hidup karena interaksi aktif antara siswa dan instruktur. Banyak siswa yang bertanya, mencoba alat, dan mencatat proses yang mereka pelajari. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan belajar langsung sangat efektif untuk usia remaja.
Pendekatan Edukatif yang Menyenangkan
BPVP Bandung Barat merancang kegiatan ini dengan pendekatan yang menyenangkan. Setiap sesi dikemas secara interaktif agar siswa tidak merasa bosan. Misalnya, saat praktik membuat nugget, siswa dibagi dalam kelompok kecil. Mereka bekerja sama, berbagi tugas, dan saling memberi masukan. Dengan cara ini, pelatihan tidak hanya mengasah keterampilan, tetapi juga membentuk karakter sosial.
Peran Guru dalam Mendampingi Proses Belajar
Guru pendamping dari SMPIT Al Haraki juga berperan aktif dalam kegiatan ini. Mereka membantu siswa memahami instruksi dan mendampingi saat praktik berlangsung. Selain itu, guru juga menjadi penghubung antara siswa dan instruktur BPVP. Kolaborasi ini menciptakan suasana belajar yang aman, terarah, dan penuh dukungan.
Mendorong Pendidikan Berbasis Keterampilan
Pelatihan agroindustri ini menjadi contoh nyata pendidikan berbasis keterampilan. Siswa tidak hanya menerima teori, tetapi juga mengalami proses kerja secara langsung. Dengan begitu, mereka bisa menghubungkan pelajaran sekolah dengan dunia nyata. Pendekatan ini penting untuk membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Harapan untuk Program Serupa di Masa Mendatang
Melihat dampak positif dari kegiatan ini, banyak pihak berharap program serupa bisa terus berlanjut. BPVP Bandung Barat membuka peluang kerja sama dengan sekolah lain. Tujuannya agar lebih banyak siswa mendapat akses ke pelatihan vokasi. Dengan dukungan yang tepat, pelatihan seperti ini bisa menjadi gerakan pendidikan yang berdampak luas.





Lihat postingan asli: https://www.instagram.com/p/DOvXlWfCfn6/?img_index=1
Lihat berita lainnya: https://bpvpbandungbarat.kemnaker.go.id/berita-terkini/