Menggapai Impian Menjadi Seorang Wirausahawan Muda

Siti Sufiah Nur
Kec. Katapang, Kab. Bandung

Menggapai impian untuk menjadi seorang wirausahawan diumur yang masih muda tidaklah mudah. Banyak hambatan dan rintangan yang menunggu di setiap milestone perjalanan kita dalam menggapai impian. Perlu persiapan dan perencanaan yang matang untuk dapat melewati rintangan tersebut. Berikut merupakan langkah-langkah yang saya ambil untuk membawa saya lebih dekat dengan impian saya menjadi seorang wirausahawan muda di bidang bakery.

Langkah Awal: Berkontribusi dalam Usaha Kecil Milik Keluarga

Berpartisipasi aktif dalam usaha kecil milik ibu saya adalah langkah awal yang signifikan dalam perjalanan saya untuk menggapai impian menjadi seorang wirausahawan muda. Ibu saya memulai usaha menjadi produsen kue kering dan kue basah kurang lebih dua belas tahun yang lalu, dengan tujuan sederhana namun cukup mendalam, yaitu untuk membantu perekonomian keluarga kami. Saat itu, produk andalan ibu saya adalah arem-arem mie, pie buah, dan makaroni schotel yang juga menjadi favorit para pelanggan ibu saya.

Pengalaman pertama saya terlibat langsung dalam usaha ini terjadi saat saya duduk di bangku sekolah menengah pertama. Pada tahun pertama saya bersekolah, saya merasa terdorong untuk membawa produk-produk ibu saya tersebut ke sekolah dan menawarkannya kepada teman-teman sekelas. Awalnya, saya diliputi rasa cemas dan takut jika produk tersebut tidak akan laku terjual. Namun, kekhawatiran saya hilang ketika produk yang saya bawa terjual habis. Tak hanya teman sekelas yang membeli, beberapa siswa dari kelas lainpun juga tertarik dan bahkan menyukainya. Kesuksesan kecil ini membuat saya semakin bersemangat untuk terus menjual produk ibu saya di sekolah.

Seiring saya bertambah usia, usaha kecil milik ibu saya pun semakin berkembang. Semakin banyak orang yang menyukai produk yang diproduksi oleh ibu saya, bahkan banyak orang yang memesan kue basah dan kue kering dari ibu saya dalam jumlah yang semakin besar. Beberapa orang pun banyak yang menjadi pihak kedua yang menjual produk ibu saya. Karena hal itu, ibu saya jadi sedikit agak kewalahan sehingga mau tidak mau dalam proses pembuatannya harus dibantu oleh setiap anggota keluarga, termasuk oleh diri saya sendiri.

Pada titik inilah saya mulai belajar banyak hal tentang bisnis. Saya tidak hanya belajar tentang cara membuat kue basah dan kering ala ibu saya, tetapi juga memahami bagaimana cara mempertahankan kualitas produk. Pengalaman ini juga mengajari saya bagaimana cara merespons keluhan pelanggan dengan bijaksana, serta menjaga kepuasan pelanggan. Pengalaman ini juga menjadi titik awal untuk membangun kepercayaan diri dan motivasi saya untuk terjun lebih dalam ke dunia wirausaha.

Berpartisipasi dalam Proyek Berbasis Kewirausahaan

Seiring perjalanan saya untuk menjadi seorang wirausahawan muda, saya menyadari pentingnya pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan dari berbagai aktivitas. Pada saat saya kuliah, saya berpartisipasi aktif dalam berbagai proyek organisasi, yang semakin memperkaya wawasan dan kemampuan saya. Salah satu proyek yang paling berkesan adalah ketika saya menjadi project officer dalam sebuah proyek berbasis sociopreneur. Pada proyek ini, saya memimpin tim mahasiswa dan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk menjalankan bisnis produk cheese stick dari terong. Mengarahkan tim ini adalah sebuah tantangan tersendiri, namun melalui kerja sama dan inovasi, saya dan tim berhasil menjalankan bisnis ini dengan baik. Pengalaman memimpin proyek ini tidak hanya mengasah kemampuan manajerial saya, tetapi juga memperkuat keyakinan saya untuk menjadi seorang wirausahawan muda.

Kegiatan lain yang turut berkontribusi dalam perjalanan saya adalah peran saya sebagai staf marketing di beberapa kepanitiaan selama berkuliah. Pengalaman di divisi marketing ini mengajarkan saya banyak hal tentang strategi pemasaran, komunikasi dengan pelanggan, serta pentingnya kreativitas dalam memasarkan produk. Selain itu, saya sering kali mendapatkan materi dan insight tentang wirausaha melalui seminar, pelatihan, dan diskusi baik dengan para pelaku usaha maupun dengan dosen saya. Setiap wawasan baru yang saya dapatkan membuat saya semakin termotivasi untuk mewujudkan impian saya.

Mengikuti Pelatihan Bakery di BPVP Bandung Barat

Saat ini, saya sedang mengikuti pelatihan pembuatan roti yang diadakan oleh BPVP Bandung Barat. Mengikuti pelatihan ini merupakan salah satu bentuk usaha saya dalam menggapai impian untuk menjadi wirausahawan muda, terutama untuk menjadi pemilik usaha bakery. Pelatihan ini saya ikuti dengan tujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang teknik pembuatan roti yang benar dan sesuai dengan standar bakery profesional. Selain itu, saya juga mempelajari praktik Good Manufacturing Practice (GMP), yang nantinya akan saya terapkan baik pada usaha kecil milik ibu saya maupun pada usaha bakery yang saya impikan untuk dibangun di masa depan.

Pelatihan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis pembuatan roti saja, tetapi juga melatih saya dalam mengelola interaksi dengan pelanggan dan rekan kerja, sesuai dengan standar industri bakery dan perhotelan. Kemampuan ini sangat penting karena dapat membantu saya mengarahkan usaha ke jalur yang lebih tepat dan profesional. Saya yakin bahwa pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh dari pelatihan ini akan menjadi fondasi yang kuat dalam mengembangkan usaha bakery yang sukses dan berkelanjutan.

Mengembangkan Rencana untuk Usaha Bakery Milik Pribadi di Masa Depan

Saya menyadari bahwa untuk mencapai impian ini, saya perlu memiliki rencana yang matang. Oleh karena itu, saya mulai mengembangkan rencana yang sudah ada dengan melakukan riset pasar, uji coba produk, menyusun strategi pemasaran, serta perencanaan keuangan. Dalam menjalani rencana usaha bakery ini, tentu saya menghadapi berbagai tantangan, seperti kegagalan yang sering terjadi saat uji coba pembuatan roti (trial and error). Bahkan ketika berlatih di tempat pelatihan bakery, saya masih sering membuat kesalahan kecil yang menyebabkan produk cacat. Namun, saya tidak menyerah. Saya tetap bersemangat berlatih, didampingi oleh instruktur dan teman-teman, sembari menganalisis penyebab kegagalan. Seiring waktu, saya mulai terbiasa membuat produk roti dan semakin memperkecil peluang kegagalan. Saya percaya pada prinsip ‘No Pain, No Gain’ yang berarti seseorang harus melewati kesulitan untuk mencapai kesuksesan. Saya juga terbuka terhadap semua peluang yang ada untuk mengembangkan usaha bakery masa depan saya. Saya terus mencari informasi dan ilmu serta membuka diri untuk menjalin relasi dengan banyak orang demi kelancaran rencana usaha bakery saya ini.

Kesimpulan

Mempersiapkan diri untuk menjadi seorang wirausahawan muda tidak luput dari proses yang panjang yang penuh akan tantangan dan hambatan. Sampai saat ini saya memang belum memiliki usaha bakery secara mandiri, namun melalui kontribusi saya dalam usaha kecil milik keluarga, kontribusi saya dalam proyek kecil di organisasi, serta keikutsertaan saya dalam pelatihan, saya percaya bahwa langkah-langkah ini membawa saya lebih dekat dengan impian saya menjadi seorang wirausahawan muda bakery yang sukses. Impian saya bukan hanya sekedar memiliki usaha secara mandiri, namun saya ingin usaha bakery yang saya bangun dapat memberikan dampak yang positif untuk masyarakat sekitar seperti membuka lapangan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan.

Baca Berita lainnya

Berita seputar Ketenagakerjaan dan Pelatihan.
IMG_3080
Pemusnahan Arsip Tahap IV Kementerian Ketenagakerjaan: Upaya Efisiensi dan Pengelolaan Arsip yang Lebih Baik
Bandung Barat, 26 November 2024 – Kementerian Ketenagakerjaan melaksanakan pemusnahan arsip tahap IV di Aula BBPKK Bandung Barat. Kegiatan ini melibatkan tiga unit utama, yaitu Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat, Balai Besar Pengembangan Kesempatan Kerja (BBPKK) Bandung Barat, serta Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung. Acara ini dihadiri oleh Kepala BPVP Bandung Barat, Kepala BBPKK Bandung Barat, perwakilan BBPVP Bandung, Biro Umum, Biro Hukum,...
NDI00256
Temu Mitra Wirausaha Bersama Menteri Ketenagakerjaan R.I
Bandung Barat, 23 November 2024 – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat menggelar acara Temu Mitra Wirausaha yang dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, dengan memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pemberdayaan tenaga kerja dan wirausaha, khususnya sektor pertanian. Kegiatan ini melibatkan berbagai program menarik, seperti Job Fair yang menghadirkan 30 perusahaan dengan total 2.500 lowongan pekerjaan, pameran produk UMKM alumni pelatihan BPVP,...
Feature Image Bimkon 2024
Bimbingan Konsultasi (BIMKON) Perusahaan Tahun 2024
Bimbingan Konsultansi Peningkatan Produktivitas merupakan salah satu bentuk pengembangan kebijakan pelayanan yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas untuk menyelesaikan permasalahan produktivitas yang terjadi di dalam perusahaan dengan penerapan alat, teknik dan metode peningkatan produktivitas. Tujuan Bimbingan Konsultasi bertujuan untuk melakukan bimbingan kepada perusahaan agar meningkatkan produktivitasnya dengan...

Anda Siap Tingkatkan Skill dengan Kami?

Pilih topik pelatihan sesuai minatmu dan segera pelajari materinya untuk menguasai keahlian yang kamu butuhkan dalam karirmu.
Scroll to Top