Pembelajaran Soft Skill di BLK Lembang diwarnai oleh keriuhan dan kehebohan para peserta pelatihan. Hal ini tidak lepas dari instruktur pelatihan yang begitu kreatif membawakan pelatihan sehingga pembelajaran terasa sangat menarik dan menyenangkan. Salah satu teknik yang digunakan oleh para instruktur adalah menyertakan ice breaking dan permainan-permainan seru bermakna yang ada kaitannya dengan teori pembelajaran.
Berikut ini beberapa jenis ice breaking penuh makna yang biasa diaplikasikan dalam pelatihan soft skill.
- Rumah Sedotan
- Bahan yang digunakan : Sedotan, Selotip
- Prosedur Permainan :
- Peserta dibagi secara berkelompok
- Setiap kelompok diberikan sebungkus sedotan dan selotip
- Peserta diminta untuk membangun rumah dengan bahan yang tersedia dalam waktu 5 menit, dengan catatan rumah harus dapat berdiri tegak (tidak roboh)
- Kelompok dengan rumah paling tiggi adalah kelompok yang memenangkan permainan
- Makna dari permainan :
Strategi, Kreatifitas, Kekompakan tim, Manajemen waktu.
- “Samson, Delila dan Singa”
- Aturan Permainan :
- Permainan ini dilakukan dengan menirukan gaya “Samson, Delila, dan Singa”
- Minta kesepakatan dari pserta terkait jenis gayadari masing-masing tokoh
- Contoh : Samson diperagakan dengan posisi tangan membentuk terompet di depan mulut sambil meneriakkan “awuwo…..”
- Delila diperagakan dengan gaya centil, seperti memberikan lambaian tangan sambil mengucapkan “hay”
- Singa diperagakan dengan mimik wajah ganas dan posisi seperti menerkam dan mengucapkaan “haaaauuuummmm”
- Aturannya adalah, Samson kalah dengan Delila, Delila kalah dengan Singa, Singa kalah dengan Samson (pastikan semua peserta mengingat aturan ini)
- Prosedur Permainan :
- Peserta dibagi menjadi dua kelompok dan diposisikan saling berhadapan
- Instruktur menjelaskan aturan permainan di atas, dan setelah semua peserta memahami aturan permainan tersebut, masing-masing kelompok diminta untuk saling membelakangi dan merundingkan gaya yang akan diperagakan
- Fasilitator memberikan aba-aba, dimana pada hitungan ketiga masing-masing anggota kelompok membalikkan badan dan memperagakan gaya yang telah disepakati kelompok tersebut
- Pemenang ditentukan berdasarkan aturan main pada poin b.
- Makna dari permainan :
Kekompakan, kerjasama tim, pentingnya mempelajari bahasa tubuh, strategi.
- Lingkaran Tangan
- Langkah kerja :
- Delapan orang peserta diminta untuk membentuk lingkaran
- Masing-masing peserta diminta untuk memposisikan telapak tangan terbuka ke atas dan setiap orang mengangkat tangannya ke depan sejajar bahu, hingga tiap ujung telapak tangan seseorang bertemu dengan ujung telapak tangan orang lainnya. Pastikan tangan-tangan dalam lingkaran tersebut sudah kokoh.
- Sampaikan bahwa seorang dari luar lingkaran akan berdiri di atas kursi dan menjatuhkan badannya ke dalam lingkaran tersebut.
- Peserta dalam lingkaran harus berkomitmen untuk bekerja sama menjaga kekokohan tangan mereka agar peserta yang akan menjatuhkan badannya tidak jatuh ke lantai.
- Makna dari permainan :
- Komitmen setiap anggota dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan (dikaitkan dengan pertanyaan “apa yang terjadi jika salah satu anggota tidak komitmen dalam menjaga kekohan lingkaran tangan tersebut?”)
- Kemampuan untuk mengambil resiko dan menghilangkan mental block dalam dirinya (dikaitkan dengan keberanian peserta untuk menjatuhkan dirinya)
- Kepercayaan antar anggota, kerjasama tim
- Bebek Berbaris
- Langkah kerja :
- Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa (2 hingga 4) kelompok
- Kemudian setiap kelompok diminta membuat barisan yang paling panjang di antara kelompok lainnya.
- Fasilitator melihat bagaimana panjang barisannya, jika hanya mengandalkan tangan untuk saling bergandengan maka akan pendek barisannya, namun jika panjang barisannya bisa lebih panjang dan menggunakan media lain untuk memperpanjang barisan seperti ikat pinggang, karet rambut dan lain-lain.
- Makna dari permainan :
- Daya kreativitas dan inisiatif akan berujung pada sebuah kemandirian individu.
- Orang yang mampu berpikir kreatif (think out of the box) dan penuh inisiatif maka orang tersebut akan lebih mudah menghadapi tantangan dan hambatan dalam hidupnya (problem solving).