Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri memupuk semangat ribuan santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jatim, Sabtu (28/1). Menaker mengingatkan pentingnya kompetensi yang juga harus dimiliki para santri untuk bisa meningkatkan daya saingnya dalam memperebutkan posisi kerja yang diinginkan.
“Kompetensi Penting. Untuk Itu Kita Dorong Santri Menjadi Anak Kreatif.” ujar Menaker.
Menaker mengatakan ada dua hal yang harus diingat kalangan santri dalam dunia kerja yakni soft skill dan hard skill. Soft skill adalah mengenai karakter, akhlak atau budi pekerti.
“Hard Skill adalah Keterampilan. Bisa Komputer, IT, Menangani Listrik, Bisa Elektro. Kemampuan Profesional Individu.” katanya.
Menurut Menaker, pesantren layaknya kawah candradimuka bagi para santri untuk mendapatkan pendidikan karakter. Sebab, santri juga diajarkan adab dan ahlak agar menjadi pribadi yang bersemangat dan tak pernah putus asa.
“Setiap orang memulai sesuatu dari nol. Karena niat yang kuat, kerja, ikhtiar yang kuat dan tawakal akhirnya bisa berhasil.” ungkap Menaker.
Menaker menambahkan, untuk menjadi probadi yang berdaya saing, para santri harus rajin belajar, bekerja keras dan kreatif. Untuk itu, para santri harus keras terhadap dirinya sendiri agar menjadi pribadai yang mandiri, sebab hal itu menjadi bodal penting di dunia kerja.
“Kehidupan di luar keras. pesantren mendidik keraslah pada diri sendiri. Jadi pribadi yang mandiri. Ini modal penting.” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Menaker juga berbagi cerita perjalanan hidupnya sebagai orang kampung dan anak dari seorang ibu yang bekerja di Saudi Arabia sebagai buruh rumah tangga selama 6 tahun. Selama ibunya bekerja di luar negeri, Menaker dititipkan di pesantren.
“Karena berkahnya sekolah dan ngaji di pesantren saya bisa jadi menteri. Saya jadi menteri bukan karena hebat tapi lebih karena doa orang tua, guru-guru dan kyai. Doa mereka melapangkan jalan.” ungkap Menaker.
Menaker meminta para santri untuk bersyukur bisa mengenyam pendidikan di pesantren, sebab yang dicari selama hidup adalah ridho Allah. Sedangkan jabatan jadi menteri tergantung kebijakan presiden.
“Jabatan Menaker tergantung presiden. Hari ini jadi menteri besok bisa tidak. Namun, ada jabatan saya yang tidak bisa dihilangkn orang lain yaitu jabatan santri.” tukas Menaker.